Sunday, September 28, 2008

Nongkrong di Jalanan



Laskar Pelangi mengingatkan saya kepada sesuatu.
Pertama mendengar lagu ini, terlintas perasaan untuk pergi ke Bandung.
Bertemu teman-teman (mungkin akan indah bila berjabat bahkan berpeluk hangat ketika saling bertemu sapa kembali) untuk mengajak mereka bercerita.

Hidup itu luas, pasti mereka akanbercerita dan berkata banyak tentang hidup.
Kembali bersantai di pinggir jalan rasanya menarik (depan warung kosan, 25, rumah kopi, ciater, warung ibu, donatello, atau mungkin supratman dekat smp 14), tanpa harus memikirkan keluh kesah yang kami miliki di dunia.
Saat itu cukup tertawa, cerita sambil sombong tentang apa yang kami punya. Karena mungkin saat itu kami belum dihadapi dengan realita hidup yang mengharuskan kami memikirkan prospect (kerja, atau keluarga mungkin).
Rasanya banyak yang bisa kami ceritakan kalau kembali betemu nanti.
Full Post