Friday, January 16, 2009

Pagi Hari Sebelum UAP



Wooow, pagi yang terasa beda. Saya pernah merasakan seperti ini ketika waktu itu saya menjadi korban pemerintah. Ketika dipaksa jenius di akhir tahun SMA untuk mengejar nilai minimum yang di jadikan standar. Untuk apa? Untuk saya berdiri di hari ini. Semoga keputusan pemerintah itu selalu benar. Alhamdulillah saya telah mendapatkan identitas mahasiswa (waw, nampaknya saya pertama kali mengucapkan syukur ini, maaf kan hambamu ini Ya Allah).

Hmmm, apa perasaan saya sekarang? Menggebu-gebu, sedikit panik, namun mengharap maksimal. Pagi ini (shift pertama kuliah) saya harus ke lantai 723 gedung Anggrek dan duduk di kursi nomor 1 untuk membaca soal UAP (ujian akhir praktikum) dan dijadikan sebuah program Algoritma dengan menggunakan bahasa C++. Beberapa minggu yang lalu rasanya baru selesai saya menutup lembaran tengah semester dan bersedih (positif, artinya ingin kembali berjuang) karena nilai yang saya dapatkan sangat jauh dari harapan. Tak sadar, hari ini telah tiba, pembukaan Ujian Akhir Semester telah tiba. Waaaw, nampaknya yang sudah tersiapkan di kepala saya adalah ingatan seadanya yang tidak ada bedanya dengan UTS kemarin.
Jadi apa yang saya lakukan selama ini? Saya malu kepada diri sendiri. Apakah banyak yang seperti ini? Mudah-mudahan tidak, saya berdoa di pagi ini agar banyak manusia yang melakukan penyesalan dengan sungguh-sungguh. Amin. Semoga pagi ini adalah pagi yang akan membawa hari ini dengan penuh manfaat dan syafaat.

nb* semangat buat semua yang sedang melaksanakan ujian, dimanapun anda berada.

No comments:

Post a Comment