Thursday, October 30, 2008

Bicara Soal Perasaan. Idealis?



Nampak terlihat banyak yang berbeda. Banyak yang dirasakan dengan penuh kekhawatiran. Ahhhh, kenapa tidak bisa lepas dari rasa yang tidak mengenakkan seperti rasanya selalu menyalahkan diri sendiri atas kematian kucing peliharaan tetangga sebelah. Banyak yang diinginkan, namun lebih banyak yang dibuang.

Akhirnya menelan lebih banyak lagi rasa – rasa yang tidak ingin di rasakan karena akan mengganggu perasaan tidak hanya indera perasa. Rasanya banyak sekali kata rasa. Memang apa yang sedang dirasakan? Jatuh cinta? Kenapa harus jatuh cinta yang menjadi perasaan utama. Kenapa tidak menanam teguh nilai budi pekerti dan moral moral lainnya. Apakah harus yang sekilas ada diabadikan agar penuh nya diary cengeng itu. Malas rasanya, namun apalah rasa malas itu kalau dikejauhan sudah memanggil yang namanya “keadilan”. Kenapa menggunakan tanda “ (kutip dua?). karena penilaian kebahagiaan atau keberhasilan disini diangkat dari ketika rasa pahit berhasil dinikmati dengan ikhlas.

No comments:

Post a Comment