Thursday, October 30, 2008

Cerita Perjalanan Pulang Pergi Kampus



entah harus memulai dari mana? Banyak sekali sampah yang ingin dibuang. Terlalu berat karena terlalu lama ditumpuk. Terlalu bau sehingga menjadi “super sampah”. Sangat menjadi menyusahkan.

Apakah seorang yang diplomatis sungguh sangat bisa mengacuhkan banyak nya serangan langsung atau tidak langsung? Akhirnya dunia semakin sulit. Bahkan para pencipta (penulis, arranger, pelukis) semakin tidak mengerti apa tujuannya? Bukan kurang refenrensi, tapi mungkin kurang penjagaan dari yang harusnya menjaga bukan malah dijaga karena tidak berada di bawah pengasuhan yang layak. Lantas siapa yang harus disalahkan? Kalau semuanya hanya bergumam sendiri, mungkin akhirnya hanya menjadi novel yang tidak terbit. Tidak bermanfaat bagi msayarakat (kira – kira begitu). Sulit menentukan posisi berapa derajat suhu hati karena sudah tercemar limbah yang masuk dari segenap penglihatan mata dan pendengaran telinga. Bahkan nampaknya sudah banyak yang tercemar akibat apa yang dirasakannya lewat lidah.

No comments:

Post a Comment