Thursday, November 12, 2009

Dunia semakin menarik karena kita (Manusia unik)



Sedikit banyak saya mau meniru cara menulis Blog Nguping Jakarta ah untuk menceritakan satu fase yang sangat menarik semalam untuk saya. Tokoh yang memberi pelajaran berharaga untuk saya semalam selain yang saya sebutkan di cerita pada postingan sebelum ini adalah Pengendara motor dan pengendara mobil di lampu merah pertigaan Jalan Asia Afrika Senayan, Pengendara motor di lampu merah stasiun Palmerah,
dan Pengendara motor serta pengendara mobil di jalur Joglo - Kelapa Dua. Namun cerita saya tidak seperti cerita Blog Nguping Jakarta yang sangat kreatif dan mengibur. Saya hanya ingin berbagai Inputan Informasi yang bisa menggugah hidup (berlebihan) anda.

Cerita Pertama, dari Pengendara motor dan Pengendara mobil di lampu merah pertigaan jalan Asia Afrika Senayan,

Lampu Hijau telah berganti, namun polisi belum membiarkan barisan lalu lintas kami berjalan, motor motor yang berada di garis depan kali ini terlihat sabar dan tetap berada pada garis putih yang diciptakan untuk merapihkan lalu lintas, saya fikir dunia telah sebegitu menariknya hingga pengendara motor yang sambil kedinginan diguyur HUJAN begitu tenang, ternyata pengendara mobil yang menjadi Tokoh Utama saat ini.

Mobil Bagus Dibelakang : "TEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEET (klakson panjang)"
Mobil Bagus Disebelahnya : "TOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOT (klakson gak kalah panjang)"
Pengendara motor disebelah saya : (teriak sambil berdiri dan menunjuk ke arah mobil) "Bukannya yang di dalam mobil tidak kedinginan dan tidak basah sedikit pun, kenapa tidak sabaran?

dengan nada yang sepertinya marah sekali dipaksa jalan padahal polisi belum memberikan izin, dan mungkin dengan nada yang bermaksud mengatakan saya yang roda dua saja mengerti apa arti polisi disana. Menarik.

Cerita kedua, dari Pengendara motor di lampu merah stasiun Palmerah,

Lampu merah, artinya kami harus berhenti, dan seperti biasa motor memenuhi barisan terdepan, saat tidak lama lagi sepertinya hendak lampu hijau, kereta berangkat dari stasiun palmerah dan penghlang jalan pemberitahuan kereta lewat sudah turun saat persis lampu berubah jadi hijau hingga kembali merah lagi. Artinya kami harus menunggu satu putaran lampu merah lagi. Semua berjalan sesuai aturan sampai ada ppertanyaan menarik dari pengendara motor sebelah saya

Pengendara motor sebelah saya : "Lho kok dia lagi yang jalan?"

Hmmm, tidak kurang dari 3 KM motor saya melangkah, saya telah menemukan 2 tipe pengendara motor yang sangat berbeda jauh. Dunia memang menarik

Cerita Ketiga, dari Pengendara motor serta pengendara mobil di jalur Joglo - Kelapa Dua

Macet, masih hujan dari mulai senja, saya kira macet disebabkan oleh kepadatan lalu lintas ternyata saat berhasil merayap sampai titik macetnya, ada Swift yang ditabrak oleh anak kecil dengan tampang tua yang membonceng 2 temannya tanpa helm tanpa SIM lalu mereka bertengkar

Pengendara Swift : "Punya SIM ga? punya Mata ga? go**ok, anj*ng, set*an:
Pengendara motor : (bingung gelagapan)
Pengendara Swift : "Diem aja, ngerasa bersalah ga"
Orang bijak (bukan saya pastinya) : Kepinggir aja dulu kepinggir, macetnya jadi panjang"

Saya melihat pengendara mobil tidak bisa menempatkan diri dalam amarahnya, sehingga menimbulkan kerugian untuk orang lain. Anak kecil juga tidak bisa semudah itu mengendarai motor tanpa pengawasan. Siapa yang harus saling wajar mewajarkan? Dunia menjadi semakin menarik.

Unik sekali bukan manusia manusia di dunia ini?

1 comment:

  1. Anonymous11:35 AM

    aduhh...
    menarik menarik...
    gw mpe harus baca berkali-kali baca posting lw nih... kgk ngarti awalnya... wkwwkwkwkw

    menarik-menarik....

    *mutiia

    ReplyDelete